Saya jatuh cinta dari lempuyangan sampai
giwangan, dari bukit bintang sampai prambanan, dari gunung kidul sampai
parangtritis, dari jakal sampai gejayan, dari jalan magelang sampai monjali,
dari tugu jogja sampai nol km, saya tetap jatuh cinta pada jogja dan satu
manusia bertubuh jangkung, rambut ikal, hidung mancung, kidal, dan gila seperti
kamu.
Selama ini saya jatuh cinta pada senyum
perpisahan kita di terminal giwangan dan jatuh cinta lagi pada senyum yang sama
di stasiun lempuyangan. Saya mencintai ombak pantai gunung kidul sampai bibir
pantai parangtritis. Lagi lagi saya jatuh cinta pada bukit bintang dan siluet wajahmu.
Saya akan mendekap erat punggungmu dari jalan magelang sampai sewonderland
kalau perlu. Saya akan tetap mencintai rabut ikal sebahu yang kau kuncir kuda
saat hunting foto dari nol km sampai tugu jogja. Saya akan selalu memandangi
caramu menulis, melukis, dan memetik gitar dengan tangan kidal karena saya
cinta kamu!
Entahlah, mungkin saya mulai gila, tapi untuk
kali ini saja biarkan saya mencintai semua kurangmu dengan segala kelebihanku.
Biarkan saya menikmati empat tahun paling ekstrim bersamamu. Ayo, bersama
nikmati setiap jatuh bangun ini entah dengan suka atau derai air mata, selama
itu kamu, saya tetap cinta!