Nikmati semua rasa
sakit yang tengah kaurasa sebelum saraf perasamu mati. Rasa sakit ini akan
mendewasakanmu, tak seharusnya kamu menyerah pada takdir yang bisa saja kauubah
dengan semangat. Waktu takakan mengizinkanmu kembali kemasalalu, berjalanlah
hingga semua kenangan itu tak bisa menggodamu lagi. Hari akan terus berganti dan
perlahan tapi pasti memori tentang masa itu akan terkikis kemudian lenyap.
Kamu tak perlu
menangisi perpisahan yang telah Tuhan tulis dalam skenario hidupmu. Mungkin
kamu lupa bahwa perpisahan selalu diikuti dengan pertemuan baru, kamu akan
bahagia disana. Tahukah kamu bahwa aku adalah
orang paling sok tahu diseluruh dunia, menurutku kamu hanya terlalu larut dalam
keadaan hingga akhirnya kamu lupa dengan kenyataan bahwa keadaan akan berubah
dengan cepat tanpa notification yang jelas. Sungguh lucu melihat kamu yang
begitu tegar mendadak terpuruk hanya karena cinta, namun aku tak ingin
menertawakanmu karena aku tahu kamu butuh seseorang untuk terus menguatkanmu
dan orang itu adalah aku.
Entahlah, mungkin
kamu hanya menganggapku sebagai wanita penghibur yang bisa kaupanggil sesuka
hatimu saat kaumerasa kesepian atau bahkan kamu tak pernah menganggapku ada. Aku
tak pernah ambil pusing dengan semua omong kosongmu saat lagi-lagi wanita yang
sama kamu ceritakan dihadapanku dengan nada yang memelas. Menunggu? Ah, aku tak
pernah menunggumu untuk sekedar mengucap cinta padaku karena aku tahu dunia
kita jauh berbeda.
Dibalik semua
kejadian yang mengecewakan pasti Tuhan memiliki alasan tersendiri untuk
menjelaskan makna dibalik semua kejadian. Kali ini aku tak merasa kecewa, hujan
telah mengantarkanmu padaku hingga kaularut dalam buaian lembut tanah basah
yang membuatmu berani bercerita banyak tentang kehidupan gemerlapmu. Aku hanya
bisa berkomentar sedikit karena semua yang kauceritakan belum pernah kualami
dalam dunia nyataku, terutama saat kau membicarakan bisnismu yang sedang meroket
akhir-akhir ini aku hanya bisa mengangguk saja. Namun, setelah pertemuan itu
kamu masih sering datang menemuiku untuk saling berbagi cerita hingga bulan terus
berganti dan langit telah benar-benar berhenti menangis.
Siang ini aku masih
sibuk menghitung lembaran uang yang kudapat dari hasil menjual koran bekas
dibawah pohon besar didepan kantormu. Sesekali kutengok pintu otomatis yang memuculkan
wajah asing setiap kali membuka daun pintunya, aku masih menanti wajahmu
terlihat diambang pintu. Hingga matahari mulai tertelan bumi aku masih tak
ingin melangkahkan kakiku dari sini, aku ingin menuntaskan rinduku padamu.
Hingga seseorang dengan
setelan jas hitam keluar bersama dengan wanita berpakaian rapi dan rambut
pirangnya tergerai indah, berbeda dengan aku yang berpakaian kumel dan berkulit
hitam akibat terpanggang panas matahari. Mereka tampak serasi ketika bergandengan
mesra dengan menebarkan senyum kebahagiaan pada setiap orang yang mereka temui.
Aku rasa langit sudah bahagia dan tanah akan terus terinjak…