Seharusnya

Rasa itu datang lagi. Aku yang tak pernah meminta apapun dan kamu yang selalu memberiku lebih kemudian menjadikanku ratu pemegang tahta hatimu menyadarkan bahwa aku adalah wanita yang paling beruntung didunia. Sadarkah kamu, setiap hari yang kujalani bersamamu terasa begitu sempurna. semua mampu membuatku yakin bahwa aku adalah yang terakhir.
Waktu berjalan begitu cepat. Awal cerita kita cukup menggembirakan hingga aku bosan menunggu kejelasan status hubungan kita. Lalu, cinta ini berubah benci karena bosan telah menghipnotisku menjadi wanita yang mati rasa dan tak mau dengar semua alasanmu tentang ketidak jelasan hubungan kita.
Aku terus mencari titik klimaks dari rasa sabarmu, tapi tak pernah kutemukan. Banyak usahaku untuk mengeluarkanmu dari kehidupanku tapi semua sia-sia. Semua janji yang kubuat hanya untuk membuatmu kecewa. Kamu percaya padaku namun kuhianati. Dan kamu masih terus bertahan dalam konsisi seperti ini? Ya, kamu begitu bodoh.
Seharusnya kamu tak perlu berjuang untuk orang yang tak pernah memperjuangkanmu. Kamu juga tak seharusnya menyakiti diri sendiri hanya karena sebuah senyuman dari wanita pujaanmu. Kamu tak perlu mampertahankan semuanya sendirian. Ini sangat sakit bagimu. Jadi pergilah, bawalah bersamamu bayangan dirimu yang tak mau lepas dariku hingga kelak takkan kau rasakan lagi sakit ini…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar