Berganti Posisi (?)

Kalau kamu berfikir aku sedang mencari penggantimu, kamu salah besar. Sampai hari ini belum ada niatan untuk menggantikan posisimu. Biarlah, sampai kapan pun kamu akan mendiami posisi itu. Aku tau betapa sakitnya di paksa beranjak dari posisi paling nyaman di hatimu, oleh karena itu aku tidak tega membiarkan kamu merasakan sakit yang sama.

Meski kamu telah gantikan posisiku dengan orang lain, percayalah, aku akan tetap disini menunggumu pulang. Biar pun berkali-kali kamu tuduh aku menggantikan posisimu dengan orang lain, percayalah, itu hanya halusinasimu saja. Karena di hati ini setiap nama memiliki posisinya masing-masing. Aku tidak pernah mengizinkan orang lain untuk mengisi sebuah rongga yang sudah penuh sesak dengan kamu, dan aku juga tidak ingin buatmu mengisi rongga milik orang lain.

Sekarang tinggal bagaimana kamu menyikapi perang dingin ini. Mulutmu selalu berkilah tiap kutanya "kenapa?" namun hatimu tak akan bisa. Ah iya, kamu memang nomor satu kalau masalah tipu menipu tapi kamu juga harus tau, sehebat apa pun kamu menipu orang lain (termasuk aku) kamu tidak akan bisa menipu diri sendiri. 

Aku tidak memaksamu untuk tetap berada disisiku, aku juga tidak bisa dengan mudah melepaskanmu pada orang lain yang belum tentu bisa perlakukan kamu dengan benar. Maka aku putuskan untuk meletakkan kendali diatas tanganmu, biar tangan kanan kirimu menimbang seberapa berharganya aku, kebersamaan kita, tawa yang pernah kita nikmati bersama, dan ego yang telah lama kita benamkan, jika kamu bandingkan dengan dia yang baru kemarin sore masuk dalam kehidupan kita lalu mengobrak-abrik segalanya.

Untuk kamu manusia termunafik yang pernah ada.
Kamu harus tau.. bahwa aku hanya mencintai kamu, bukan mencintai embel-embel yang melekat ditubuhmu, bukan posisi strategismu, bukan lingkunganmu, bukan juga karena teman-temanmu. Aku hanya mencintai kamu apa adanya.

Terlepas dari adegan tikam menikam beberapa minggu lalu, sungguh aku masih mencintaimu seperti dulu. Semua yang telah kita lalui bersama akan menjadi kenangan, tapi bagiku kamu adalah kamu.. bukan dia atau orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar