Mas, sekarang aku sudah dewasa..

Malam ini aku hanyut dalam tiga tahun lalu, dimana kamu dan aku sering berbalas BBM sampai larut malam, dimana kamu dan aku rajin melempar rayuan gombal dalam setiap aksara. Aku bisa tertawa guling-guling ketika membaca screenshot chat BBM kita, waktu itu aku masih pakai BB dengan aplikasi screenmunched, itu lho aplikasi yang bisa bunyi krauuuuk sambil getar kalau dipakai screenshot. Udah jadul banget dan terasa basi kalau harus dibahas sekarang.

Celakanya hal basi itu mengingatkan satu hal yang tak berbekas lagi. Sebuah kenyataan kalau ternyata kita pernah lebih dari sekedar dekat. Kalau aku putar otak sekali lagi, aku tidak akan menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan, “sebenarnya kita ini apa?”Jelas tidak ada jawabannya karena waktu itu aku terlalu kecil untuk menagih kejelasan dari caramu ngegombal, titik dua bintang diakhir kalimat dalam chatmu, dan caramu memberikan dukungan penuh dalam hal tulis menulis.

Ohya, karena kamu, sampai hari ini aku masih aktif menulis meski kamu tak lagi mengikuti tulisanku. (aku kangen). Jangankan mengikuti tulisanku, waktu aku ulang tahun saja kamu mengucapkan selamat lewat message facebook karena merasa kontak bbmku hilang. Padahal sampai detik ini kita masih menyimpan kontak bbm satu sama lain meski tak pernah sempat untuk berbagi kabar. Bukan tidak sempat, tapi tidak pernah berusaha untuk saling menyempatkan.

Karena jauh disana, entah dimana kamu berada, jauh disana kamu sedang sibuk mencari sesuatu yang belum kamu temukan. Dan ternyata sama, di sini, di Jogja, aku juga sedang sibuk mencari sesuatu yang belum aku temukan. Kita terlalu sibuk memikirkan hidup masing-masing sampai melupakan tiga kata yang mengejutkan; kita pernah dekat. Jangan terkejut dulu. Ada satu hal lagi yang harusnya membuat kita terkejut bersama; kita tidak pernah kehabisan topic bahasan.

Aku sudah lupa kapan terakhir kita berbalas pesan, mungkin awal bulan Januari kemarin, saat kamu ulang tahun. Tapi kelihatannya chat kita hanya bertahan beberapa baris saja. Berakhir karena kamu mengirim kata hahaha padaku dan aku paling malas dengan kata hahaha itu. Lagian kalau dilihat-lihat, dulu aku paling suka dengan gombalan dari kamu, tapi sekarang aku lebih tertarik pada kejelasan. Jadi, kalau disuruh ngelucu dan ngikuti alur ngelucumu aku sudah tidak sanggup.

Kamu tau, aku kangen, kangen banget malah. Kangen pada kedekatan kita dulu, kangen pada ucapan selamat pagi dari kamu, kangen pada cara kamu meyakinkan aku untuk terus nulis sambil bilang ‘tetap nulis ya suatu saat pembacamu akan banyak’ padahal sampai hari ini setiap postingku pembacanya tidak pernah menyentuh angkat 50. Ohya, aku juga kangen sama banyolanmu dan aku sudah gatel banget pengen tanya ‘kapan nikah?’ padahal kalau kamu mendadak nikah aku bakalan syok.

Dari sekian banyak hal yang aku kangenin ada satu hal yang benar-benar aku kangenin. Aku kangen kamu yang ganteng. Sekarang kamu keliatan tua banget hahaha Kurus kaya orang cacingan dan udah gak keren kaya dulu. Kamu harus jaga kesehatan, jangan banyak begadang, rokoknya dikurangin, kalau pulang kerja jangan lupa makan, jangan kebanyakan ngegame, jangan terlalu mikirin aku juga. Disini aku sudah bertemu seseorang yang suka nulis blog kaya kamu waktu masih muda. Beberapa waktu lalu ketika aku mutung dan memutuskan untuk berhenti nulis, dia juga nyemangati aku buat nulis lagi.

Kamu ya! Kalau keinget sama kamu, aku suka sebel sendiri. Bukan sebel sama kamu, tapi aku sebel sama takdir yang bikin selisih usia kita jauh banget dan dengan nyebelinnya lagi takdir mempertemukan kita disaat aku masih labil. Yakali cowok lulusan pendidikan ekonomi, mantan anak band indie Jember, kerjanya jadi pegawai bank yang seusia kamu tertarik sama aku yang masih SMA. Apalagi waktu kita dekat kamu baru aja pacaran sama mbak mbak cantik. Siapa ya namanya? Kotang? Yang model itu lho.

Ngomongin tentang pacarmu, pernah suatu hari aku mendadak kesel sendiri, padahal harusnya kita kesel berdua biar aku bisa salahin kamu. Waktu itu tiba-tiba aku pengen stalking twittermu dan oh my god, who is she? I get drunk on jealousy banget. Lama gak stalking twitter kamu tiba tiba kamu punya pacar baru yang kondisinya lagi garap skripsi. Lebih ngeselinya lagi isi mention kalian gak jauh dari kata kowe kudu cepet mari skripsine cek ndang tak lamar. Itu artinya sesaat setelah mbak itu lulus kuliah kalian bakalan nikah. Oh no! Aku gak rela.

Banyak hal yang pengen aku ceritain tapi kamu terlalu asik dengan duniamu dan aku terlalu egois dengan segala macam kesibukanku. Kalau duniamu sudah gak asik lagi, jangan lupa pulang ya, pintu hatiku masih terbuka untukmu *eaaaa!

Semoga kamu bisa jatuh cinta pada aksaraku,
karena bagimu
“jatuh cinta pada aksaranya lebih ganas
daripada jatuh cinta pada tubuhnya”
(tweet Dec 20, 2013 6:17am)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar