AKU KEMBALI..

Hallo, apa kabar? Apa masih ada yang mau baca?

Hari ini, hari paling menjengkelkan dalam hidupku. Makanya aku mampir kesini untuk sekedar sambat darurat. Jujur, setelah dua tahun tidak posting apapun di blog, aku jadi canggung buat nulis apapun. Bahkan skripsi..

Ohiya, funfact: aku sekarang sudah sarjana. Time flies ya, terakhir nulis bukannya masih semester tujuh, kok sekarang udah sarjana aja? Singkat cerita skripsi yang aku kerjakan berjalan lancar jaya makmur sentosa. Alhamdulillah juga karena sudah diberi kesempatan untuk lulus sembilan semester, yang artinya tidak dapat predikat cumlaude (eh nulisnya bener gini gak sih?).

Mau nulis apa lagi ya..
Karena ini kali pertama aku nulis setelah ratusan purnama berlalu, rencananya aku pengen flashback sama segala sesuatu yang terjadi dua tahun terakhir, tapi tiba tiba lupa haha.

Gimana kalo ngomongin soal percintaanku selama dua tahun terakhir, setuju? Harus setuju.

Pertama, aku berhenti nulis cerbung Pria karena tokoh Pria dalam dunia nyata tiba tiba punya pacar. Dimana aku sampai hari ini masih rada snewen kalo inget moment itu. Jelas aku ikut bahagia atas apa yang dimiliki Pria versi nyata saat ini, tapi ada satu hal yang membuat aku merasa, "kenapa sih?". Aku pikir kami cukup dekat untuk berbagi seputar kehidupan sehari hari tapi bodohnya aku kelewatan satu moment dimana Pria versi asli mulai jatuh cinta sama seorang perempuan berambut panjang dengan lipstik merah menyala. Dari situ aku mulai menarik diri dari segala hal tentang Pria versi asli. Bahkan sejak saat itu aku jadi ogah ogahan main ke kosan tempat dia tinggal. Padahal kosan Pria versi asli adalah rumah kedua di Jogja. Singkat cerita, setelah wisuda aku mengembalikan barang barang Pria versi nyata yang kebetulan ada di kamarku. Iya, barang itu lukisan sama buku lapuk berisi tutorial menggambar anatomi tubuh.

Kedua, setelah Pria versi nyata hilang dari kehidupanku yang fana. Aku ketemu sama seorang baru dari jogja belahan bumi bagian selatan. Dia sungguh menggemaskan. Bersamanya akal sehatku terasa diobrak abrik. Iya, aku sebegitu gila sama dia yang jalan pikirannya menyimpang dari jalur pikirku. Awal tahun 2018 kami sepakat untuk pacaran dan satu jam lalu aku memutuskan untuk menyerah. Aku memutuskan untuk berhenti membebani dia dengan segala obsesiku. Ya pokok gitu.. kapan kapan kalau kejiwaanku sudah tidak berantakan, aku ceritakan seberapa besar obsesiku padanya.

Ketiga, aku mulai merasa ngantuk karena mataku bengkak habis menangisi kebodohan yang sama.

Jadi, sampai sini dulu ceritaku..
Kalau besok ada waktu aku ceritain hal baru.

Love you..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar